Siapa yang tidak tahu bahwa kawasan wilayah Surabaya Utara khususnya mulai jalan Rajawali, jalan Veteran, dan area Jembatan Merah sekitarnya menyimpan sejarah kota Surabaya. Gedung-gedung berarsitektur Eropa banyak berdiri di kawasan-kawasan ini. Salah satunya gedung milik PTPN X Persero ini. Sangat
tidak menyangka kita milik bangunan bersejarah yang megah ini dan masih terawat
dengan baik. Melestarikan cagar budaya atau bangunan bersejarah seperti ini bisa menjadi saran untuk mengembangkan wisata
sejarah di PTPN X Persero yang tentunya bisa mendapat nilai guna dan nilai materi bagi
internal PTPN X Persero maupun menjadi salah satu penggerak roda perekonomian kota.
Gedung PTPN X bisa dijadikan museum
Bangunan
yang sangat luas ini bisa dipergunakan sebagai kegiatan wisata sejarah dengan
menjadikannya sebagai museum modern. Pertama, PTPN X Persero bisa ikut ambil bagian
dalam pelestarian bangunan bersejarah kota Surabaya, dengan membuka kesempatan
bagi kegiatan-kegiatan fotografi seperti yang pernah diadakan oleh GIMO (Gila
Motret Community). Seperti yang sudah dilakukan oleh PTPN XI
tahun 2009 yang lalu berkerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota
Surabaya dan komunitas fotografi GIMO menyelenggarakan kompetisi fotografi dengan beberapa kategori
diantaranya Architectural Heritage, dan salah satu tempat yang menjadi spot
foto adalah gedung milik PTPN XI Persero ini. Foto-foto yang diambil selama perlombaan bisa dipamerkan di dalam museum ini.
Jadwal pameran bisa dibuka setiap weekend
Sabtu dan Minggu. Bagi yang ingin memiliki foto-foto ini sebagai koleksi
atau pemerhati sejarah, PTPN X Persero bisa mengadakan lelang koleksi foto.
Kedua,
PTPN X Persero bisa dijadikan sebagai museum modern, Sugar Museum. Konsep wisata
sejarah yang ditawarkan adalah PTPN X Persero bisa memamerkan foto-foto pabrik gula dan
proses pengolahannya mulai dari zaman dulu sampai zaman kini. PTPN X Persero juga bisa
memamerkan produk-produk awal sampai produk terkini. Juga bisa dipamerkan
mesin-mesin yang digunakan dalam mengolah tebu pada zaman dulu. Tentunya diatur
sedemikian rupa di ruang-ruang yang berbeda sehingga pengunjung juga bisa
menikmati keindahan arsitektur Eropa di dalam museum. Waktu berkunjung museum
juga bisa ditetapkan dengan bekerja sama memakai sistem tiket terusan dengan
kunjungan ke Tugu Pahlawan.
Ketiga, Sugar Museum juga bisa dimanfaatkan sebagai perpustakaan. Koleksi buku yang disediakan bisa bermacam-macam mulai dari buku yang memuat cerita sejarah berdirinya PTPN X Persero sampai buku modern tentang arsitektur, industry gula, bisnis, dan buku-buku pendukung yang memiliki nilai edukasi, ekonomi dan art (seni). Fasilitas yang juga bisa mendukung bagi pengunjung Sugar Library ini misalnya jaringan free wifi disediakan juga beberapa PC yang bisa digunakan pengunjung untuk browsing atau melihat koleksi buku yang dimiliki. Perlu juga menyediakan café kecil untuk pengunjung bisa membaca sambil menikmati kopi atau teh yang merupakan produk hasil PTPN X Persero. Jangan lupa menyediakan juga merchant-merchant di café Sugar ini seperti kaos, gantungan kunci, mug, cangkir, water bottle, topi, dan lain-lain.
Untuk memperkenalkan Sugar Museum ini, PTPN X Persero bisa menggunakan media jejaring social yang sudah ada seperti facebook, twitter, blog, maupun website. Perlu juga diadakan event tahunan seperti festival music atau festival gula yang dikonsep menarik dan modern supaya Sugar Museum juga bisa menjangkau kalangan-kalangan anak muda yang notabene merupakan pangsa pasar yang besar dan loyal. Museum Gula hadir dengan konsep ramah lingkungan dan mendukung pelestarian budaya, Go Green, Go Sugar Museum!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar