Agustus 01, 2013

Untuk Wanita.



Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari yang ke enam.

Malaikat datang dan bertanya, "Mengapa begitu lama, Tuhan?"

Tuhan menjawab, "Sudahkah engkau melihat semua detail yang Aku buat untuk menciptakan mereka? Dua tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini."

Malaikat itu takjub. Hanya dengan dua tangan?. . . . impossible !! "Dan itu model standard?! Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya."

"Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA. O yah...ia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari."

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita - ciptaan TUHAN itu. "Tetapi ENGKAU membuatnya begitu lembut, TUHAN ?"

"Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa."

"Dia bisa berpikir?", tanya malaikat.

Tuhan menjawab, "Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi."

Malaikat itu menyentuh dagunya.... "TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah dan rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya."

"Itu bukan lelah atau rapuh . . . .. itu air mata," koreksi TUHAN

"Untuk apa?," tanya malaikat

TUHAN melanjutkan, "Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan."

"Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN," kata malaikat. "ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita - ciptaan-MU ini akan sungguh menakjubkan!"

"Ya mestii . . . !
Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki.
Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya.
Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
Cintanya tanpa syarat.
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa .
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka."

"Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita:

Dia lupa betapa berharganya dia... "
 
Teruntuk semua wanita, cintailah dirimu karena engkau berharga. Teruntuk semua pria berbahagialah karena engkau memiliki wanita, ciptaan yang paling berharga.

Juni 03, 2013

About The Money

 

 German artists Hans-Peter Feldmann won the eighth Biennal Hugo Boss Prize award which also came with a prize of $100,000.

It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum.......
And I don't think It's funny
to see us fade away
It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum...
and I think we got it all wrong anyway

-Meja lyric-
 
Perkenalkan namaku adalah uang. Wajahku biasa saja dan fisikku lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia. Aku juga bisa mengubah perilaku dan sifat manusia, karena mereka mengidolakan aku. Banyak orang yang mengkhianati teman, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku. Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin, terhormat atau terhina. Aku bukan iblis, tapi orang dapat melakukan kekejian demi aku. Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri berpisah karena aku. Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku. Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku, bahkan kerap kali hamba-hamba Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan telah berpesan jangan jadi hamba uang. Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku? Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapapun, tapi banyak orang rela mati demi aku. Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat Anda, tapi aku tidak mampu memperpanjang hidup. 
Kalau suatu hari Anda dipanggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani Anda, apalagi menjadi penebus dosa, Anda harus berhadapan sendiri dengan sang Pencipta lalu menerima penghakiman-Nya. Saat itu Tuhan pasti akan hitung-hitungan dengan Anda, apakah selama hidup Anda menggunakan aku dengan baik? Atau sebaliknya menjadikan aku sebagai Tuhan? Informasi terakhirku, bahwa aku tidak ada di surga! Jadi jangan cari aku di sana.

Signed,

-Money-

Januari 28, 2013

The Sugar Museum

Siapa yang tidak tahu bahwa kawasan wilayah Surabaya Utara khususnya mulai jalan Rajawali, jalan Veteran, dan area Jembatan Merah sekitarnya menyimpan sejarah kota Surabaya. Gedung-gedung berarsitektur Eropa banyak berdiri di kawasan-kawasan ini. Salah satunya gedung milik PTPN X Persero ini. Sangat tidak menyangka kita milik bangunan bersejarah yang megah ini dan masih terawat dengan baik. Melestarikan cagar budaya atau bangunan bersejarah seperti ini bisa menjadi saran untuk mengembangkan wisata sejarah di PTPN X Persero yang tentunya bisa mendapat nilai guna dan nilai materi bagi internal PTPN X Persero maupun menjadi salah satu penggerak roda perekonomian kota.
 Gedung PTPN X bisa dijadikan museum


Bangunan yang sangat luas ini bisa dipergunakan sebagai kegiatan wisata sejarah dengan menjadikannya sebagai museum modern. Pertama, PTPN X Persero bisa ikut ambil bagian dalam pelestarian bangunan bersejarah kota Surabaya, dengan membuka kesempatan bagi kegiatan-kegiatan fotografi seperti yang pernah diadakan oleh GIMO (Gila Motret Community). Seperti yang sudah dilakukan oleh PTPN XI tahun 2009 yang lalu  berkerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Surabaya dan komunitas fotografi GIMO menyelenggarakan kompetisi fotografi dengan beberapa kategori diantaranya Architectural Heritage, dan salah satu tempat yang menjadi spot foto adalah gedung milik PTPN XI Persero ini. Foto-foto yang diambil selama perlombaan bisa dipamerkan di dalam museum ini. Jadwal pameran bisa dibuka setiap weekend Sabtu dan Minggu. Bagi yang ingin memiliki foto-foto ini sebagai koleksi atau pemerhati sejarah, PTPN X Persero bisa mengadakan lelang koleksi foto. 

Kedua, PTPN X Persero bisa dijadikan sebagai museum modern, Sugar Museum. Konsep wisata sejarah yang ditawarkan adalah PTPN X Persero bisa memamerkan foto-foto pabrik gula dan proses pengolahannya mulai dari zaman dulu sampai zaman kini. PTPN X Persero juga bisa memamerkan produk-produk awal sampai produk terkini. Juga bisa dipamerkan mesin-mesin yang digunakan dalam mengolah tebu pada zaman dulu. Tentunya diatur sedemikian rupa di ruang-ruang yang berbeda sehingga pengunjung juga bisa menikmati keindahan arsitektur Eropa di dalam museum. Waktu berkunjung museum juga bisa ditetapkan dengan bekerja sama memakai sistem tiket terusan dengan kunjungan ke Tugu Pahlawan.

Ketiga, Sugar Museum juga bisa dimanfaatkan sebagai perpustakaan. Koleksi buku yang disediakan bisa bermacam-macam mulai dari buku yang memuat cerita sejarah berdirinya PTPN X Persero sampai buku modern tentang arsitektur, industry gula, bisnis, dan buku-buku pendukung yang memiliki nilai edukasi, ekonomi dan art (seni). Fasilitas yang juga bisa mendukung bagi pengunjung Sugar Library ini misalnya jaringan free wifi disediakan juga beberapa PC yang bisa digunakan pengunjung untuk browsing atau melihat koleksi buku yang dimiliki. Perlu juga menyediakan café kecil untuk pengunjung bisa membaca sambil menikmati kopi atau teh yang merupakan produk hasil PTPN X Persero. Jangan lupa menyediakan juga merchant-merchant di café Sugar ini seperti kaos, gantungan kunci, mug, cangkir, water bottle, topi, dan lain-lain.


Untuk memperkenalkan Sugar Museum ini, PTPN X Persero bisa menggunakan media jejaring social yang sudah ada seperti facebook, twitter, blog, maupun website. Perlu juga diadakan event tahunan seperti festival music atau festival gula yang dikonsep menarik dan modern supaya Sugar Museum juga bisa menjangkau kalangan-kalangan anak muda yang notabene merupakan pangsa pasar yang besar dan loyal. Museum Gula hadir dengan konsep ramah lingkungan dan mendukung pelestarian budaya, Go Green, Go Sugar Museum!