Januari 28, 2013

The Sugar Museum

Siapa yang tidak tahu bahwa kawasan wilayah Surabaya Utara khususnya mulai jalan Rajawali, jalan Veteran, dan area Jembatan Merah sekitarnya menyimpan sejarah kota Surabaya. Gedung-gedung berarsitektur Eropa banyak berdiri di kawasan-kawasan ini. Salah satunya gedung milik PTPN X Persero ini. Sangat tidak menyangka kita milik bangunan bersejarah yang megah ini dan masih terawat dengan baik. Melestarikan cagar budaya atau bangunan bersejarah seperti ini bisa menjadi saran untuk mengembangkan wisata sejarah di PTPN X Persero yang tentunya bisa mendapat nilai guna dan nilai materi bagi internal PTPN X Persero maupun menjadi salah satu penggerak roda perekonomian kota.
 Gedung PTPN X bisa dijadikan museum


Bangunan yang sangat luas ini bisa dipergunakan sebagai kegiatan wisata sejarah dengan menjadikannya sebagai museum modern. Pertama, PTPN X Persero bisa ikut ambil bagian dalam pelestarian bangunan bersejarah kota Surabaya, dengan membuka kesempatan bagi kegiatan-kegiatan fotografi seperti yang pernah diadakan oleh GIMO (Gila Motret Community). Seperti yang sudah dilakukan oleh PTPN XI tahun 2009 yang lalu  berkerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Surabaya dan komunitas fotografi GIMO menyelenggarakan kompetisi fotografi dengan beberapa kategori diantaranya Architectural Heritage, dan salah satu tempat yang menjadi spot foto adalah gedung milik PTPN XI Persero ini. Foto-foto yang diambil selama perlombaan bisa dipamerkan di dalam museum ini. Jadwal pameran bisa dibuka setiap weekend Sabtu dan Minggu. Bagi yang ingin memiliki foto-foto ini sebagai koleksi atau pemerhati sejarah, PTPN X Persero bisa mengadakan lelang koleksi foto. 

Kedua, PTPN X Persero bisa dijadikan sebagai museum modern, Sugar Museum. Konsep wisata sejarah yang ditawarkan adalah PTPN X Persero bisa memamerkan foto-foto pabrik gula dan proses pengolahannya mulai dari zaman dulu sampai zaman kini. PTPN X Persero juga bisa memamerkan produk-produk awal sampai produk terkini. Juga bisa dipamerkan mesin-mesin yang digunakan dalam mengolah tebu pada zaman dulu. Tentunya diatur sedemikian rupa di ruang-ruang yang berbeda sehingga pengunjung juga bisa menikmati keindahan arsitektur Eropa di dalam museum. Waktu berkunjung museum juga bisa ditetapkan dengan bekerja sama memakai sistem tiket terusan dengan kunjungan ke Tugu Pahlawan.

Ketiga, Sugar Museum juga bisa dimanfaatkan sebagai perpustakaan. Koleksi buku yang disediakan bisa bermacam-macam mulai dari buku yang memuat cerita sejarah berdirinya PTPN X Persero sampai buku modern tentang arsitektur, industry gula, bisnis, dan buku-buku pendukung yang memiliki nilai edukasi, ekonomi dan art (seni). Fasilitas yang juga bisa mendukung bagi pengunjung Sugar Library ini misalnya jaringan free wifi disediakan juga beberapa PC yang bisa digunakan pengunjung untuk browsing atau melihat koleksi buku yang dimiliki. Perlu juga menyediakan café kecil untuk pengunjung bisa membaca sambil menikmati kopi atau teh yang merupakan produk hasil PTPN X Persero. Jangan lupa menyediakan juga merchant-merchant di café Sugar ini seperti kaos, gantungan kunci, mug, cangkir, water bottle, topi, dan lain-lain.


Untuk memperkenalkan Sugar Museum ini, PTPN X Persero bisa menggunakan media jejaring social yang sudah ada seperti facebook, twitter, blog, maupun website. Perlu juga diadakan event tahunan seperti festival music atau festival gula yang dikonsep menarik dan modern supaya Sugar Museum juga bisa menjangkau kalangan-kalangan anak muda yang notabene merupakan pangsa pasar yang besar dan loyal. Museum Gula hadir dengan konsep ramah lingkungan dan mendukung pelestarian budaya, Go Green, Go Sugar Museum!